Kontes Kecantikan

Miss world merupakan kontes kecantikan, dimana penilaian peserta dinilai dari 3B (Brain, Beauty, Behavior).  Penilaian yang tidak bias kita sanggah adalah, ketika wanita ingin mengikuti kontes ini, penilaian utamanya adalah mereka harus memiliki tubuh proposional, tinggi minimal 167 cm. usia 17-23, berpenampilan cantik, cerdas dan berkepribadian. Apakah tolak ukur cerdas dan berkepribadian itu ?, apakah dari mampu tidaknya menjawab masalah kekinian yang sejogyanya wanita manapun bias tanpa harus memiliki tinggi 167 cm dengan tubuh yang proposional atau berkepribadian yang dinilai dari keikutsertaan peserta dalam kegiatan social. Apakah cukup dan benar menilai kecerdasan dan kepribadian dengan cara demikian, apakah penilaian miss world ini menitik beratkan aspek penilaian pada cerdas dan kepribadian, tentu saja jawabnya tidak, kecerdasan dinilai dari mampu tidaknya seseorang memecahkan masalah dan memberikan solusi, bukan hanya menjawab. Kepribadian tidak cukup dinilai dari keterlibatan seseorang dalam aktifitas social, karena kepribadian yang khas dan benar bersumber dari pola pikir dan pola sikap yang benar atau menjadikan pemikirannya sebagai acuan dalam bersikap.

Penilaian kecerdasan dan kepribadian yang ada pada kontes kecantikan ini tidak mampu menampilkan kecerdasan dan kepribadian yang sesungguhnya, tapi pada kontes ini kecantikan, kemenarikan wanitalah yang menjadi tolak ukur utamannya atau standarisasinya, dua aspek yang lain hanya pemanis. Jadi bagi wanita-wanita yang tidak memiliki tubuh proposional maka akan langsung gugur tahap pertama tanpa peduli apakah wanita itu cerdas dan berkpribadian yang khas. Wanita adalah mahluk yang harus dihargai kemuliannya, merupakan penghinaan ketika wanita ada yang berani menjadikan fisik sebagai tolak ukur dalam menilai wanita, dan Miss World adalah salah satu kontes kecantikan yang berani menjadikan fisik sebagai tolak ukur dalam menilai wanita, maka kita sebagai wanita, apalagi wanita muslimah wajib menolak miss world.